fbpx
Search

Hati-hati Copyright! Konten di sosmed kamu bisa kena pasal 2022

Media sosial merupakan alat yang tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat zaman sekarang, dimana di dalamnya banyak dilakukan aktivitas sosial secara digital, mulai dari bertukar informasi dalam bentuk tulisan, gambar, atau video, yang biasa kita sebut dengan konten.
Copyright

Media sosial merupakan alat yang tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat zaman sekarang, dimana di dalamnya banyak dilakukan aktivitas sosial secara digital, mulai dari bertukar informasi dalam bentuk tulisan, gambar, atau video, yang biasa kita sebut dengan konten. Proses pertukaran informasi tersebut juga biasa dilakukan dengan mem-posting ataupun share ke teman, bahkan ada juga akun khusus yang me-repost konten orang lain.

Kecanggihan teknologi dan juga fitur dari aplikasi itu sendiri juga mempermudah kita dalam memposting dan menyebarluaskan konten-konten tersebut dalam waktu singkat. Contohnya TikTok, kita bisa save video creator lain yang secara otomatis, username creator tersebut akan muncul sehingga credit atau pembuat kontennya dapat diketahui. Namun, ternyata kita tidak bisa asal dalam melakukan repost. Konten berupa foto,video, bahkan musik yang digunakan sebagai pengiring dalam video kita termasuk ke dalam salah satu Ciptaan yang dilindungi oleh Hak Cipta.

Copyright ada Hukumnya ga sih?

Berdasarkan UU Hak Cipta, perlindungan Hak Cipta lahir secara otomatis sejak suatu Ciptaan dibuat atau diumumkan (prinsip deklaratif). Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu Ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu Ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain (Pasal 1 angka 5 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Dengan demikian, konten di media sosial termasuk ke dalam ciptaan yang dilindungi oleh Hak Cipta.

Dalam Hak Cipta dikenal juga Hak Moral dan Hak Ekonomi. Untuk menghargai Hak Moral pencipta, Kita harus mencantumkan nama Pencipta. Selain itu, Kita juga tidak bisa mencari keuntungan (tujuan komersil) dari menyebarluaskan suatu konten karena ada Hak Ekonomi Pencipta yang dilindungi. Akan tetapi, kalau untuk tujuan komersil, kita harus mendapatkan izin dari Pencipta.Tapi perlu diingat juga, kalau ketentuan tentang perlindungan Hak Cipta bisa berbeda-beda tergantung pada Terms & Conditions platform yang bersangkutan. Di awal kita membuat akun ada persetujuan tentang penggunaan platform yang biasanya juga membahas tentang Hak Cipta atau copyright ini.

Untuk lebih aman, Ciptaan bisa kamu catatkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual lho!

Lindungi Hak cipta kamu, jangan sampai jatuh ke hak milik orang lain!

Yuk daftarkan HAKI kamu di Documenta! Selain HAKI, bisa juga loh konsultasi perihal pendirian PT, CV, Startup dan juga virtual office!

Artikel Lainnya
peralihan merek
Bisnis

Peralihan Merek

proses kompleks yang melibatkan sejumlah langkah dan persyaratan yang harus diperhatikan dengan seksama. Peralihan merek tidak hanya mengenai transfer hak kepemilikan, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti penilaian nilai merek, persetujuan pemilik merek, dan pembaruan dokumen hukum terkait.

Dalam melakukan peralihan merek, penting untuk memahami implikasi hukum, pajak, dan bisnis yang mungkin timbul. Kesepakatan peralihan merek biasanya didokumentasikan dalam perjanjian yang mencakup ketentuan-ketentuan penting, seperti hak dan kewajiban masing-masing pihak, harga peralihan, dan pendaftaran peralihan merek.

Keseriusan dalam memahami dan mematuhi persyaratan hukum setempat, serta konsultasi dengan ahli hukum properti intelektual, sangat penting untuk menjamin kelancaran dan validitas peralihan merek. Pemantauan pasca-peralihan juga diperlukan untuk melindungi merek dari potensi pelanggaran atau penggunaan yang tidak sah.

Pada akhirnya, keberhasilan peralihan merek tergantung pada pemahaman yang mendalam tentang hak-hak merek, koordinasi dengan pemilik merek, dan pemenuhan semua persyaratan hukum yang berlaku.

Baca »
legal
Business

How to Make a “Legally Strong” Covenant

The legal terms of the agreement are regulated in Article 1320 of the Civil Code (KUHPer), in short, the legal terms of the agreement contain the following:
1. Agreed;
2. Proficient;
3. For lawful causes;
4. Certain things.

Baca »
cash
Keuangan

Mengenal Cash Basis vs Accrual Basis

Dalam dunia akuntansi, terdapat dua metode utama dalam mencatat transaksi keuangan, yaitu cash basis dan accrual basis. Kedua metode ini memiliki perbedaan mendasar dalam hal waktu pengakuan pendapatan dan beban. Pemahaman yang baik tentang kedua metode ini sangat penting bagi setiap pemilik bisnis, karena akan mempengaruhi cara Anda menyusun laporan keuangan dan membuat keputusan bisnis.

Baca »